Oleh Wawan Hamzah Arfan
Bagi para pecinta karya-karya sastra, tentunya pernah membaca buku-buku dari hasil karya para sastrawan dunia. Apalagi di zaman teknologi seperti sekarang ini, sudahlah cukup banyak karya-karya sastrawan dunia yang sudah diterbitkan dalam bahasa Indonesia. Namun ada kemungkinan para pecinta karya sastra belum banyak mengenal lebih dekat – apa dan bagaimana perjalanan hidup para sastrawan dunia, baik dalam meniti kariernya sebagai sastrawan, maupun dalam menjalani kehidupan sebagai manusia.
Atas dasar itulah, tidak ada salahnya kalau saya ingin melengkapinya dengan memberikan sedikit catatan ringkas mengenai perjalanan hidup sastrawan-sastrawan Amerika – yang juga ikut mewakili kehidupan sastra dunia. Dan tentunya apa yang ingin saya sampaikan sangat terbatas sekali. Sebatas dokumentasi pribadi saya mengenai data-data yang ingin saya sampaikan. Namun sebelumnya, saya ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada Sdri Tari Iskandar, penyiar Suara Amerika , Washington DC – yang telah membantu saya memberikan bahan informasi mengenai sastrawan Amerika.
Mark Twain
Seorang pengarang Amerika yang terkenal dengan karyanya ‘Pengalaman Tom Sawyer’ dan ‘Pengalaman Hucklebery Finn’ , tentu sudah tidak asing lagi – siapa lagi kalau bukan Mark Twain, yang sebenarnya bernama Samuel Langhorn Clemens. Mark Twain juga dikenal sebagai humoris terbesar dalam kesusastraan Amerika.
Menurut Henry Nash Smith, penulis biografi pengarang-pengarang Amerika, karya Mark Twain yang terbaik adalah karangan yang mengandung pengalaman hidupnya sendiri. Secara sepintas lalu, daya imajinasinya tampak seperti yang bersifat egosentris dan kekanak-kanakan. Namun hal itu kurang tepat, sebab ia dapat menarik diri keluar dari apa yang dialaminya dan melihat pengalaman hidupnya sebagai cerita fiksi yang ditulis oleh orang lain.
Mark Twain dilahirkan pada tanggal 30 Nopember 1835, di sebuah kota kecil bernama Florida, Missouri. Ayahnya, John Marshal Clemens, berasal dari Virginia, dan ibunya Jane Lampton, berasal dari Kentucky. Ketika Mark Twain berumur 4 tahun, pindah ke kota Hannibal di tepi sungai Mississipi dengan tujuan memperbaiki nasib keluarga. Tetapi rupanya nasib Mark Twain beserta orangtuanya semakin buruk saja. Dan pada tahun 1847 ayahnya meninggal dunia, dengan terpaksa Mark Twain yang ketika itu masih berusia 11 tahun harus bekerja magang pada sebuah percetakan surat kabar. Pada masa kana-kanak yang pendek itulah, menurut pendapat sejumlah kritikus, sangat menghargai sekali masa kanak-kanaknya – yang kemudian dituangkannya ke dalam cerita ‘Pengalaman Tom sawyer’ dan ‘Pengalaman Hucleberry Finn’.
Pada tahun 1885, Mark Twain bekerja pada sebuah perusahaan surat kabar ‘The Hannibal Journey’ milik kakaknya, Orion. Selama dua tahun bekerja pada surat kabar tersebut, Mark Twain mencoba menyumbangkan tulisannya berupa laporan, puisi dan sketsa humor pada surat kabar itu. Kemudian pada tahun 1853 Mark Twain meninggalkan pekerjaannya dan memulai pengembaraannya.
Mark Twain memulai pengembaraannya ke St. Louis, New York, Philadelphia, Ohio dan kota-kota lainnya. Di setiap kota itu Mark Twain mencari nafkah sebagai pekerja harian pada percetakan. Tiga tahun kemudian, tepat pada tahun 1856, Mark Twain naik kapal uap menuju New Orleans dengan tujuan Amazon guna memenuhi cita-citanya untuk bertualang, dengan harapan akan jadi termasyhur. Namun apa daya, Mark Twain tak sampai ke Amazon, selama satu setengah tahun ia menghabiskan waktunya dalam kapal uap itu sambil belajar menjadi pengemudi. Setelah lulus ujian menjadi pengemudi, Mark Twain sangat girang sekali karena cita-cita masa kecilnya untuk menjadi nahkoda kapal di Sungai Mississipi bakal terpenuhi.
Cita-citanya jadi nahkoda kapal ternyata kandas di tengah jalan, karena perusahaan angkutan lalu lintas gulung tikar akibat perang saudara yang tak bisa dihindari, sehingga Mark Twain kembali terjun ke dunia tulis menulis. mark Twain menulis pengalamannya yang lucu-lucu untuk surat kabar Keokuk Saturday Post. Dari artikel-artikel yang dikirimnya itu hanya tiga yang dimuat.Meski demikian, pemuatan artikel yang hanya tiga itu sangat besar artinya bagi Mark Twain dalam membentuk kariernya sebagai wartawan keliling.
Pada tahun 1861, Mark Twain pergi ke daerah Barat yang ternyata amat berjasa dalam pengembangan bakatnya sebagai penulis, pendidik dan humoris. Mark Twain pergi ke Barat menemani kakaknya yang ditunjuk menjadi sekretaris daerah Nevada oleh presiden Lincoln. Tujuan Mark Twain sendiri sebenarnya adalah mencari kekayaan dari kayu dan perak. Dan pada kesempatan itu mark Twain menuliskan pengalamannya ke dalam buku hariannya. Tidak lama kemudian ia menulis lagi untuk surat-surat kabar.
Pada tahun 1869, bukunya yang pertama diterbitkan, dengan judul ‘Innoncents Abroad’. Buku itu berisikan artikel yang dikimnya ke surat-surat kabar Alta California dan New York Tribune pada waktu Mark Twain pergi ke daerah Laut Tengah dan Israel tahun 1867 – yang ternyata membuatnya menjadi amat populer.
Setelah penerbitan bukunya itu, pada tahun 1870 Mark Twain menikah dengan Olivia Langdon dan mulai tahun itu juga Mark Twain untuk karyanya ‘A Boy’s Manuscript’ (Manuskrip tentang anak laki-laki) – yang kemudian berubah judul menjadi ‘Pengalaman Tom Sawyer’, Mark Twain menyelesaikan Tom Sawyer dalam waktu enam tahun. Setelah Tom Sawyer selesai pada tahun 1876, Mark Twain melanjutkannya dengan pengalaman Huckleberry Finn. Ia menyelesaikan Huckleberry Finn selama delapan tahun, yaitu pada tahun 1883. Kedua buku itu mendapat sambutan hangat dari para penggemar buku. Dan dalam dekade setelah itu, kehidupan Mark Twain mengalami kemerosotan. Tapi Mark Twain masih juga menulis buku-buku yang memikat pembaca.
Menurut para kritikus sastra, masa kreatif Mark Twain telah lewat ketika ia berusian 50 tahun . Dan setelah dilanda berbagai kesulitan ekonomi, kesehatan dan keluarga, Mark Twain meninggal dunia pada tahun 1910, dalam usia 85 tahun.
PR Edisi Cirebon Minggu II Mei 1992